2,5 Juta Jamaah Umroh di Madinah

Diperkirakan jumlah jamaah umroh dari segala penjuru negara yang datang ke Madinah sampai dengan hari Sabtu kemarin mencapai 2,5 juta jamaah. Direktur Pusat Haji di Madinah, Hasan Bakri mengatakan, “Jamaah yang datang melalui jalur udara mencapai 1,9 juta, yang melalui jalur darat mencapai 553 juta, sedangkan yang melalui transportasi laut mencapai 89 ribu.”

Bakri mengatakan, visa yang dikeluarkan pihak Kerajaan Saudi dalam rangka umroh mencapai 3,3 juta. Negara yang paling banyak jumlah jamaah umrohnya adalah Iran yaitu 511.636 jamaah. Disusul oleh Mesir sebanyak 475.642 jamaah. Disusul oleh Pakistan sebanyak 460.351 jamaah, selanjutnya berturut-turut disusul oleh Yordania, Turki, Suria, dan Indonesia.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa meskipun jumlah jamaah haji di Indonesia adalah yang terbesar, namun jamaah umrohnya masih terhitung kecil. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang jumlah penduduknya tidak sebanyak Indonesia.

Haji Mabrur dan Indikatornya

A. Indikator Saat Ibadah Haji
1. Motivasi atau niat Ibadah Haji, ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

2. Proses pelaksanaan sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw. dimana syarat, rukun wajib (bahkan sunat) ibadah tersebut terpenuhi.

3. Biaya untuk ibadah tersebut diperoleh dengan cara yang halal.

4. Dampak dari ibadah haji positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan kualitas perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.

B. Indikator Setelah Ibadah Haji
1. Patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, patuh melaksanakan sholat, konsekuen membayar zakat, sungguh-sungguh membangun keluarga sakinah mawaddah dan wa rahmah, selalu rukun dengan sesama umat manusia, sayang kepada sesama makhluk Allah SWT.

2. Konsekuen meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, terutama dosa-dosa besar, seperti syirik, riba, judi, zina, khamr, korupsi, membunuh orang, bunuh diri, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat, bid’ah dsb. Baca lebih lanjut

Keutamaan Haji dan Umroh (2)

2. Menghilangkan Kefakiran

Bukan hanya dosa-dosa yang akan diampuni, tetapi orang yang menunaikan haji diberi janji oleh Allah dihilangkan kefakirannya. Sudah bukan rahasia lagi, jika ada orang yang berangkat haji, kemudian di tanah air uangnya kembali seperti semula.

Jadi, tidak perlu khawatir uang kita akan “menguap” begitu saja, karena Allah Sang Pemberi rezeki yang akan menggantinya. Memang tidak langsung sim salabim ada, tetapi dengan izin Allah akan ada pintu-pintu yang sebelumnya tidak terduga ternyata menghasilkan pundi-pundi harta. Baca lebih lanjut

Keutamaan Haji dan Umroh (1)

Haji adalah rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi orang yang mampu, baik mampu secara materi, maupun secara ruhani. Sayangnya, orang yang secara materi tergolong mampu, banyak yang belum mau menunaikan ibadah suci ini dengan berbagai alasan. Ada yang mengatakan, “Saya sibuk, sulit untuk meninggalkan pekerjaan,” atau “Sebenarnya saya ingin, tapi ibadah saya masih kacau balau takutnya tidak sesuai,” atau “Sayangnya, capek-capek ngumpulin uang, hanya untuk pergi ke Mekah saja.”

Berbagai macam alasan sering dilontarkan sebagai pembela diri. Nah, agar Anda semakin mantap untuk melaksanakan ibadah haji, atau minimal Anda punya keinginan kuat untuk menunaikan ibadah di tanah suci, perlu Anda ketahui keutamaan haji dan umroh, antara lain:

Baca lebih lanjut